Snapchat Vs Instagram, Mana yang Lebih Tepat untuk Bisnis Anda?
Semenjak peluncuran Instagram Stories, banyak orang yang telah mencoba fitur tersebut dan membandingkannya dengan fitur di Snapchat. Setelah melakukan berbagai percobaan, tentu tidak sepenuhnya fitur Stories sama dengan Snapchat. Terutama untuk industri advertising di Jakarta maupun di Indonesia, kita harus mengetahui perbedaan dan persamaan kedua aplikasi ini untuk menentukan mana media yang efektif dan efisien untuk menjaring konsumen. Sekarang mari kita lihat terlebih dahulu persamaan dari Snapchat dan Instagram.
Instagram Stories dan Snapchat sama-sama menggunakan video yang akan hilang dalam kurun waktu 24 jam dengan durasi waktu tertentu. Kedua aplikasi ini juga sama-sama dapat menggunakan filter foto, emoticon, dan tulisan. Video atau foto yang telah kita buat dan di edit pun sama-sama dapat disimpan. Namun dirasa persamaan antara kedua fitur tersebut hanya sebatas itu.
Sekarang mari kita bahas perbedaannya.
Instagram Stories mempunyai fitur untuk menggeser kekiri dan kekanan dari stories, sedangkan Snapchat harus mengulang dari awal semua video. Dari segi fleksibilitas, dapat dilihat keunggulan fitur dari Instagram Stories. Misalkan, kita telah mem-blast video dan ada beberapa part yang ingin dilihat kembali. Dengan Instagram Stories, kita tinggal meng-klik kiri atau kanan dari video ke part yang kita inginkan, sedangkan Snapchat mengharuskan kita untuk menonton dari awal. Belum tentu semua orang akan kembali melihat video tersebut dari awal jika rasa ketertarikannya tidak cukup kuat, bukan?
Instagram mampu memperluas jangkauan audiensnya dengan menggunakan tagar dan fitur activity untuk melihat kegiatan pengguna lain (like, view, dan comment), sedangkan Snapchat harus memperluas koneksi dengan mempromosikan akun Snapchat sendiri. Tidak ada tagar, tidak ada fitur lain, hanya penyebaran secara manual dari mulut ke mulut atau muncul di bagian discover. Bahkan terkadang agar orang-orang dapat mengetahui Snapchat kita, kita harus memposting foto bertuliskan akun snapchat kita sendiri di Instagram. Audiensnya cukup terbatas hanya untuk di Snapchat.
Snapchat pun tidak dapat mengulang kembali pesan yang dikirimkan. Snapchat mementingkan timing. Hal ini akan lebih menyusahkan apabila pesan yang dikirimkan berupa kupon atau tulisan penting. Namun di satu sisi, fitur ini dapat menumbuhkan rasa urgensi yang membuat pembaca terfokus kepada isi pesan karena tidak dapat dikirim ulang pesannya.
Instagram Stories pun dapat dilihat oleh semua orang, tidak seperti Snapchat yang harus membayar fitur Discover jika belum memfollow akun tersebut. Melihat hal ini, tentu penggunaan Instagram Stories akan mengurangi biaya untuk pemasangan iklan.
Melihat perbandingan ini, jadi menurut Anda Instagram atau Snapchat yang lebih tepat digunakan untuk melakukan promosi bisnis?
source:
mashable
techaeris
adespresso