Saya Berani Menulis
Oleh : Eveline
Apa sih yang kamu takutkan?
Takut tulisannya tidak bagus jelek, takut idenya tidak menarik, takut strukturnya berantakan?.
Itu adalah ketakutan-ketakutan yang biasa terucap pada saat kita ingin mulai menulis. Walau pun hal-hal tersebut adalah penilaian dari sebuah tulisan, namun hal-hal tersebut tidak akan teratasi jika hanya ditakuti. Sejujurnya, hal-hal tersebut juga menjadi ketakutan bagi diri saya sendiri dan tapi saya memilih untuk menghadapi ketakutan tersebut. Ada beberapa rahasia yang ingin saya ceritakan kepada teman-teman untuk bisa bersama-sama mulai menulis. These are the six secrets…
1.Tujuan.
Apa tujuan kamu dalam menulis? Dalam melakukan sesuatu menulis kamu perlu tahu apa yang kamu ingin hasilkan dari tulisan tersebut, seseorang pasti memiliki tujuan dari tindakan mereka, hasil apa yang diharapkan dari tindakan yang mereka lakukan. Tujuan ini juga yang menentukan bagaimana kamu akan menulis.
2.Riset dan susun strategi.
Cari tahu lebih dalam mengenai topik yang ingin kamu tulis, gali idenya, dan bacalah tulisan-tulisan lain mengenai topik tersebut. Carilah celah, dalam hal apa tulisan kamu bisa tampil unik. Strateginya adalah tentukan target pembaca, apa yang mereka suka, apa yang mereka butuhkan, apa impian mereka, dan apa ekspektasi mereka.
Agar tulisan kita efektif dan mendapatkan hasil yang diharapkan, kita harus menyusun sebuah strategi. Untuk membuat strategi tersebut, ada beberapa hal yang sebaiknya kita cari tahu. Hal-hal tersebut antara lain adalah: tentukan siapa target pembaca kita, berapa usianya, apa kebiasaan mereka, apa yang mereka suka, apa yang mereka butuhkan, dan apa ekspektasi mereka. Dengan mendapatkan informasi-informasi di atas, kita dapat menentukan kira-kira informasi apa yang menarik bagi pembaca dan bagaimana kita menyampaikannya sehingga tulisan kita dapat membawa manfaat bagi oleh banyak orang.
3.Pesan utama.
Tentukan pesan utama yang ingin kamu sampaikan dan informasi dari apa yang ingin kamu rangkai untuk menyampaikan pesan tersebut sampaikan. Dari hasil riset yang kamu lakukan kamu akan dapat banyak ide. Tentukan satu hal yang menarik dan bermanfaat..
4.Bertanyalah.
Terkadang kita terlalu fokus dengan informasi yang ingin kita sampaikan. Kita hanya menyampaikan hal-hal yang menurut kita bagus , namun lupa apakah informasi itu berguna bagi pembaca dan apakah hal yang kita sampaikan dapat membantu mereka. Jadi, setelah Anda menentukan informasi apa yang ingin anda sampaikan, jangan lupa untuk bertanya kepada diri Anda sendiri, “So what?” dan “Who Cares?”
5.Buatlah kerangka tulisan dan berceritalah.
Setelah menentukan pesan utamanya, kadang-kadang kita bingung apa yang mau ditulis. Hal itu juga yang sering saya alami. Jadi, hal yang saya lakukan adalah menyusun kerangka. Susun sebuah daftar dari hal-hal yang ingin kamu sampaikan sampai bisa menjadi cerita yang baik. Informasi serumit apa pun jika disampaikan dengan cara bercerita akan mudah dipahami.
6.Awali dan akhiri dengan pertanyaan yang persuasif.
Ada lagi hal yang sering saya lakukan pada saat mulai menulis artikel, yaitu menyampaikan melalui pertanyaan. Pertanyaan? Bukan jawaban? Tujuan kita dalam menulis tidak lain dan tidak bukan adalah berbagi informasi, berharap dapat memberikan solusi dan jawaban. Agar kita lebih mudah untuk menyampaikan jawaban tersebut, kenapa tidak kita mulai dengan pertanyaannya? Selain itu, pertanyaan-pertanyaan tersebut juga dapat memberikan rasa komunikatif dengan pembaca. Pertanyaan tersebut dapat membuat interaksi pembaca dan penulis. Dengan demikian, pembaca pun merasa memiliki permasalahan yang sama dan lebih tertarik untuk mencari tahu solusinya.
Sebuah tulisan yang sangat baik adalah tulisan yang dapat memberikan inspirasi kepada pembacanya. Agar tulisan tersebut lebih berdampak, akhiri tulisan tersebut dengan kalimat persuasif seperti ajakan atau pertanyaan untuk menarik pembaca tersebut melakukan sesuatu atau berdiskusi berdasarkan tulisan kamu.
7.Judul yang menarik perhatian.
Bagi saya ini bagian yang paling sulit. Walaupun sudah banyak orang yang mengucapkan nasehat, “don’t judge a book by its cover” atau “jangan menilai sebuah buku dari sampulnya” dan “jangan percaya dengan kesan pertama”, namun tidak bisa dipungkiri bahwa judul tulisan adalah kalimat pertama yang dibaca pada serangkaian panjang sebuah cerita. Dengan menentukan judul yang tepat, kita juga bisa mendapatkan pembaca yang tepat. Namun pPembuatan judul tersebut dapat memakan waktu yang jauh lebih lama daripada pmenulisan artikelnya. Oleh karena itu, pembuatan judul ini biasa saya lakukan setelah saya selesai menulis, begitu pula pada saat saya menulis artikel ini.
Dengan menulis artikel ini, saya juga mengingatkan kembali diri saya sendiri tentang bagaimana menulis yang baik dan berdampak. Sampai saya selesai menulis artikel ini, saya juga masih ada rasa takut salah. Namun, saya ingatkan kembali diri saya dengan slogan salah satu merk detergen yang terkenal, yaitu “kalau gak salah, gak belajar”
Nah marilah kita mulai menulis. Apakah kamu punya ketakutan yang sama dengan saya? Bagaimana cara kamu mengatasinya?