Universal Robots, Pemimpin Dalam Robot Kolaboratif, Meluncurkan e-Series Baru – Standar Paling Canggih Untuk Platform Otomasi Kolaboratif

Universal Robots kini memiliki dua platform teknologi; seri G3 untuk penerapan yang sudah teruji, dan e-Series sebagai solusi tingkat lanjut

 

Indonesia, 10 Juli 2018 Universal Robots, perusahaan robot kolaboratif terkemuka, terus melakukan evolusi terhadap teknologi otomasi kolaboratifnya dengan memperkenalkan cobot seri baru yaitu flagship e-Series. Seri baru ini diluncurkan sesaat setelah co-founder Universal Robots, Esben Østergaard mendapat penghargaan ‘Nobel’ untuk robotika, 2018 Engleberger Award.

Platform cobot e-Series baru ini memiliki peningkatan teknologi yang memungkinkan pengembangan bidang penerapan robot yang lebih luas, dan juga penghematan biaya yang lebih banyak, berkat tingkat ketelitian dan sensitifitas yang lebih tinggi karena menggunakan sensor Force/Torsi built-in yang dirancang untuk penggunaan bersama alat-alat industri.

Seperti halnya produk Universal Robots lain, e-Series menawarkan kemudahan pakai yang tidak terkalahkan. Hanya dibutuhkan satu jam untuk membongkar cobot dari kemasannya, memasang, dan memprogram tugas pertama. Antarmuka komunikasi untuk pemasangan sambungan (wrist-join-tool) mengurangi kompleksitas dan waktu yang dibutuhkan untuk integrasi dengan lini produksi. Dari segi perawatan, seluruh sambungan bisa diganti hanya dalam 2 sampai 6 menit saja.

Antarmuka pengguna visual yang baru, lebih intutifi dan sudah didesain ulang, mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk memprogram cobot hanya dalam beberapa klik saja, menggunakan Teach Pendant yang ringan dan memiliki layar lebar.

Ada 17 fungsi keamanan, termasuk waktu dan jarak berhenti yang bisa diatur, membuat kolaborasi lebih mudah. Cobot ini juga mendapat sertifikasi dari TÜV Nord, dan semua fungsi mematuhi standar keamanan mesin EN ISO 13849-1 dan EN ISO 10218-1 (Cat. 3 PLd) untuk kolaborasi manusia-mesin yang tidak memerlukan pembatas.

Secara garis besar, e-Series dapat memberikan return of investment (ROI) yang lebih cepat, dan sistem cobot yang siap untuk sembarang penerapan di masa depan dan peningkatan produktivitas yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih panjang.

“Platform e-Series baru kami merupakan wujud dari kerja keras dan pengalaman bertahun-tahun dalam bidang robot kolaboratif,” kata Jürgen von Hollen, President of Universal Robots. “Huruf ‘e’ dalam e-Series mewakili visi dan filosofi produk kami, untuk memberdayakan manusia dan memudahkan kerja mereka.”

Dengan peluncuran e-Series ini, Universal Robots sekarang memiliki dua platform teknologi. Bagi pengguna yang menginginkan cobot untuk penerapan yang sudah teruji, maka G3 adalah pilihan yang tepat. Sedangkan e-Series akan menguntungkan bisnis yang membutuhkan penerapan tingkat lanjut dan persiapan untuk kebutuhan robotika di masa depan.

Meningkatnya Kebutuhan Otomasi di Indonesia

Permintaan akan otomasi dan robotika terus bertumbuh di Indonesia, terutama di sektor otomotif, elektronik, industri alas kaki dan tekstil.

Di tahun 2016, elektronik merupakan penyumbang GDP terbesar keempat dalam industri manufaktur, mencatat jumlah ekspor mencapai 12 milyar. Sektor industri ini merupakan pengguna cobot paling besar.

Dengan peluncuran roadmap “Making Indonesia 4.0”, pemerintah Indonesia semakin gencar mengadopsi otomasi dan mentransformasikan industri melalui pengembangan teknologi, antara lain robotika.

Jika terbukti berhasil, Indonesia dapat mencapai pertumbuhan GDP hingga enam sampai tujuh persen antara tahun 2018 sampai dengan 2030, dan kontribusi industri manufaktur akan jadi penyumbang yang besar, antara 21 sampai 26 persen GDP di tahun 2030. Penciptaan lapangan kerja dalam roadmap tersebut sudah diprakirakan mencapai 19 juta di tahun 2030.

Momentum ini sangat tepat bagi Indonesia untuk meningkatkan keunggulan kompetitif dan juga index inovasi. Di tahun 2016, Indonesia berada di peringkat yang rendah dibandingkan negara lain dalam hal penggunaan teknologi otomasi menurut International Federation of Robotics, dengan tingkat kepadatan hanya lima robot industri per 10,000 pekerja, di bawah Singapura, Thailand dan Malaysia.

Shermine Gotfredsen, General Manager, Southeast Asia and Oceania at Universal Robots, berkata,” Permintaan Cobot semakin meningkat di Indonesia karena para pelaku industri ingin meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya operasional, mengatasi kekurangan tenaga kerja, dan meningkatkan daya saing. Dengan adanya seri e-Series dan G3, kami menawarkan dua platform teknologi kepada para pelanggan, yang mampu memenuhi kebutuhan bisnis yang lebih luas dan lengkap.”

Keuntungan Bagi Pengguna Akhir

“Para end-user yang memiliki penerapan kompleks maupun berbeda-beda, dan menghadapi tantangan masa depan yang belum jelas, akan diuntungkan dengan adanya platform e-Series baru serta ekosistem Universal Robots+, sehingga investasi mereka bisa bertumbuh seiring dengan perubahan kebutuhan,” kata von Hollen. “Kami membantu para pelanggan untuk mengadopsi teknologi otomasi untuk meningkatkan daya saing perusahaan.”

“Pasar cobot global diperkirakan akan menjadi salah satu faktor utama dalam pasar otomasi di tahun-tahun mendatang. Dengan e-Series, kami berharap Universal Robots dapat mengkukuhkan posisi sebagai pemimpin pasar. Hal ini tentu saja hanya bisa dilakukan dengan menjadi pemimpin teknologinya, yang mendasari diluncurkannya e-Series baru ini,” kata von Hollen, menekankan pentingnya ekosistem Universal Robots+ dan program pelatihan online Universal Robots Academy yang juga mendukung platform e-Series.

Seri baru e-Series kini sudah tersedia. Universal Robots berencana untuk melakukan pengapalan produk ke pelanggan mulai 1 Agustus 2018.