Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/fortuneg/public_html/wp-content/themes/leedo/inc/theme-functions.php on line 58

Menggerakan Brand Value dengan Menggunakan Integrated Marketing Communications Agency

Integrated Marketing Communications atau IMC adalah suatu teori dan konsep baru yang diperkenalkan pertama kali dibuku Don Schultz pada tahun 1980-an, IMC merupakan sebuah proses strategi bisnis dalam mengelola hubungan dengan konsumen yang intinya untuk menggerakkan brand value. Elemen promosi yang digunakan terbagi atas soft sell dan hard sell. Elemen soft sell terdiri dari advertising, public relation, CSR, interactive marketing yang bertujuan untuk memengaruhi konsumen ke tingkat kognisi dan affeksi. Sedangkan hard sell terdiri dari personal selling, direct marketing, sales promotion untuk memengaruhi konsumen ke tingkat konasi.

Jika diterjemahkan kedalam bahasa sederhana IMC dapat diartikan sebagai “Proses dari pengelolaan customer relationships yang menggerakkan brand value.” Sedangkan secara spesifik, IMC dapat diartikan sebagai “proses yang mempunyai fungsi bersilang dalam menciptakan dan memelihara hubungan yang menguntungkan dengan kustomer dan klien lainnya dengan mengontrol dan mempengaruhi secara strategis semua pesan yang terkirim kepada kelompok ini serta menggerakkan dialog dengan maksud tertentu kepada mereka.”

Sebenarnya konsep IMC sama dengan konsep yang lain yaitu yang didasarkan pada komunikasi. Disini IMC hanya berperan untuk memaksimalkan pesan positif dan meminimalisir pesan yang negatif dari suatu brand, dengan sasaran menciptakan dan mendorong brand relationship untuk membangun sebuah hubungan jangka panjang. IMC dapat pula digunakan untuk membangun sebuah brand dan memperkuatnya. Brand relationship yang positif pula akan menghasilkan keuntungan dan meningkatkan nilai dari pemegang saham perusahaan.

Brand value yang menguntungkan untuk sebuah perusahaan menggunakan Integrated Marketing Communications Agency adalah strategi IMC-nya yang terdiri atas 5 bagian diantaranya:

 Target Market vs Target Audience. Target market merupakan siapa yang mengonsumsi produk kita, jadi ini harus sangat diperhatikan.
 Target audience merupakan siapa yang menjadi sasaran program komunikasi.
 Message Strategy. Meliputi konsep, penetrasi pesan (pendekatan dan daya tarik), serta eksekusi pesan.
 Media Strategy. Kombinasi penggunaan media massa, interpersonal, dan interaktif.
 Line Elements. Meliputi soft-sell dan hard-sell.
 Budget. Top-down atau bottom-up. Pendekatan top-down atau bottom-up adalah pemilihan saham yang unggul agar dapat dimasukkan kedalam keranjang investasi yang menjadi tolak ukur dari keuangan perusahaan.

Sumber:
Athia Hilda