Perluas Bisnis Kemasan di ASEAN, SCG Akuisisi Indocorr
- SCG telah melakukan akuisisi 80% saham PT Indocorr Packaging Cikarang (Indocorr) dengan nilai transaksi mencapai Rp 145 miliar
- Akuisisi Indocorr diharapkan dapat mendukung komitmen SCG dalam melayani permintaan pasar packaging atau kemasan di Indonesia yang berkembang pesat bahkan pasar ASEAN dengan kapasitas produksi berkualitas tinggi
Jakarta, 25 April 2017 – SCG, konglomerat bisnis terkemuka di ASEAN, telah mengumumkan akuisisi terakhirnya dengan PT Indocorr Packaging Cikarang (Indocorr). Selain sejalan dengan visi perusahaan, akuisisi ini bertujuan untuk memperluas bisnis kemasan di ASEAN, dan diharapkan dapat melayani permintaan pertumbuhan corrugated containers atau kemasan berpola gelombang yang pesat di Indonesia.
Akuisisi 80% saham Indocorr memiliki nilai perusahaan hingga Rp 145 miliar. Akuisisi terbaru ini memungkinkan SCG untuk meningkatkan kapasitas produksi gabungan corrugated containers menjadi 1.045.000 ton per tahun di seluruh ASEAN.
Indocorr adalah produsen corrugated containers berkualitas tinggi yang melayani konsumen produk perusahaan multinasional (MNC). Perusahaan ini memiliki kapasitas produksi sebesar 32,000 ton per tahun dengan penjualan tercatat sekitar Rp 180 miliar di tahun 2016.
Nantapong Chantrakul, Country Director SCG Indonesia mengatakan, “Investasi ini mencerminkan penentuan SCG untuk terus mengembangkan bisnis dalam menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan di ASEAN. Setelah akuisisi PT Primacorr Mandiri pada bulan September 2013 dan PT Indoris Printingdo pada bulan Desember 2014, kami percaya bahwa akuisisi kami terhadap Indocorr akan mengejar komitmen kami untuk melayani permintaan pertumbuhan corrugated containers yang pesat di Indonesia. SCG tetap berkomitmen menghadirkan yang terbaik dengan melihat berbagai peluang pertumbuhan yang sejalan dengan visi kami untuk menjadi pemimpin bisnis yang berkelanjutan di ASEAN. ”
Tren dan Permintaan Pasar Kemasan di Indonesia
Terhitung dalam lima tahun terakhir, industri kemasan di Indonesia tercatat mengalami pertumbuhan. Nilai bisnis industri kemasan di Tanah Air, tahun ini mencapai USD 6,2 juta dan diproyeksikan tumbuh 8-9% per tahun. Pertumbuhan permintaan untuk produk kemasan dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari desain dan kualitas, hingga kesesuaiannya untuk berbagai teknik pencetakan, serta memperhatikan keberlanjutan lingkungan. Selain itu, tren produk kemasan di Indonesia juga dipengaruhi oleh pertumbuhan kelas ekonomi menengah Indonesia yang berujung pada gaya hidup modern, sehingga juga berdampak pada cara orang memanfaatkan produk kemasan berkualitas tinggi.