Peluang Bisnis Dibalik Demam Pokemon Go
Dunia game, khususnya di smartphone, sedang heboh-hebohnya. Para pemain berlomba-lomba berlari keluar rumah, bepergian ke lokasi tertentu, dan menangkap monster, yang kebanyakan lucu dan imut, bernama Pokemon. Ya, dunia saat ini sedang keranjingan sebuah game baru bernama Pokemon Go.
Lantas, apakah sebenarnya Pokemon Go itu? Ini merupakan game berbasis augmented-reality yang dikembangkan oleh Pokemon Company bekerja sama dengan Nintendo dan Niantic. Teknologi yang dikenal dengan nama Augmented Reality (AR) inilah yang disinyalir menjadi kunci popularitas game tersebut.
Pada umumnya, Pokemon Go merupakan game gratis untuk Android dan iOS, mengizinkan pemainnya untuk menangkap Pokemon yang tersembunyi di berbagai lokasi dunia nyata.
Popularitas “Pokemon Go” membuat Nintendo, sebagai pemilik merek tersebut, kebanjiran untung. Kini mereka berniat mendapatkan keuntungan lebih besar dengan cara menanamkan iklan virtual berbasis lokasi.
Rencana tersebut diungkap oleh John Hanke, seorang Chief Executive di Niantic, perusahaan yang mengembangkan Pokemon Go bersama dengan Nintendo. Menurutnya, bentuk iklan tersebut berupa sebuah lokasi bersponsor.
“Ada komponen kedua dalam model bisnis kami di Niantic, bentuknya berupa konsep lokasi khusus yang disponsori merek tertentu. Mereka membayar agar lokasinya (di dunia nyata) menjadi lokasi khusus dalam peta virtual,” terang Hanke.
Permainan Pokemon Go memang memadukan peta dunia nyata dengan peta virtual. Pemain pun diminta mendatangi lokasi tertentu di dunia nyata untuk menemukan monster, Pokestop atau bertanding di Gym virtual.
Dengan memanfaatkan cara bermain ini, maka bisa saja pengiklan mensponsori titik tertentu untuk dijadikan Pokestop atau Gym. Pemain pun otomatis akan berkumpul di lokasi ini. Bahkan di Indonesia sendiri sudah ada beberapa tempat atau fasilitas yang melakukan promosi dengan memanfaatkan fitur ini. Contohnya seperti ACE Hardware yang menjalankan kampanye dengan hashtag #PokemondiACE. Toko peralatan rumah tangga dan furniture ini memanfaatkan Pokemon GO untuk mengundang orang-orang mengunjungi toko mereka. Bisa dipastikan, akan banyak fasilitas umum atau pun tempat berbelanja lainnya yang bakal memanfaatkan Pokemon GO sebagai sarana promosi untuk meningkatkan penjualan.
Selain model monetisasi berbasis lokasi, sebenarnya Pokemon Go sudah memiliki cara lain untuk mereguk untung dari para pemburu Pokemon. Bentuknya berupa benda-benda yang jadi kebutuhan berburu dan mesti dibeli menggunakan uang sungguhan (in-app purchase). Misalnya Incense untuk memanggil Pokemon atau Egg Incubator yang bisa dibeli dari toko virtual.
sumber:
Adage.com, googling