Peran Social Media dalam Strategi Pemasaran Produk

Saat ini social media sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat di seluruh dunia. Seluruh masyarakat dunia sudah mulai menggunakan social media dan di pastikan jumlahnya masih akan terus bertambah. Dari Facebook, twitter, LinkedIn, Google+, Pinterest dan Instagram, seluruh social media ini telah mengubah cara masyarakat dalam berkomunikasi dan berinteraksi di dalam kehidupan sosial.

Social media tidak hanya menjadi wadah berbagi dalam berinteraksi atau berkomunikasi dengan teman, kolega, atau pun fans tetapi dapat juga menjadi wadah yang efektif untuk melakukan promosi atau mengiklankan produk secara online serta dapat berkomunikasi langsung dengan para konsumennya.

Berpromosi lewat social media memiliki sejumlah keuntungan, antara lain lebih hemat biaya dan efektif. Selain itu, promo bisa dilakukan secara viral marketing dan langsung dilihat oleh calon konsumennya sehingga lebih mudah dalam menarik para konsumen baru. Social media juga dapat menjangkau beragam profil konsumen dari segmentasi yang ada (broad demographics).

Keuntungan lain dari menggunakan social media adalah dapat menyebarkan informasi secara luas dengan cepat, dapat memantau berita teraktual setiap saat dan membantu memperlancar bisnis Anda. Jejaring sosial memberikan kesempatan untuk berkenalan dengan komunitas baru serta terhubung dengan teman lama tanpa harus bertemu secara langsung.

Peran social media dalam strategi pemasaran
Social media juga dapat menjadi sarana untuk berbagi tetapi kita harus lebih bijaksana dalam membagi suatu hal ke ranah social media ini. Jejaring sosial memang sudah menjadi candu bagi banyak masyarakat di dunia. Kehadirannya membawa perubahan positif maupun negatif yang berdampak dalam hubungan sosial dengan orang lain. Keranjingan akan social media membuat kecenderungan orang menjadi manusia yang asik dengan dunianya sendiri, tidak perduli dengan lingkungan sekitar yang notabene sebagai dunianya yang nyata, sehingga mengurangi sifat sosial manusia yang cenderung lebih suka berkomunikasi lewat sosial media maupun jaringan sosial di banding dengan komunikasi secara langsung. Sebenarnya, kecanduan yang ditunjukkan dengan intensnya pengguna mengakses akun mereka di setiap waktunya bisa saja tidak berdampak begitu buruk ketika pengguna tersebut bisa mengimbanginya dengan aktif di dunia nyata secara bersamaan. Oleh karena itu, penggunaan jejaring sosial sebaiknya dilakukan sesuai porsi dan tempatnya. Jadi alangkah baiknya jika Anda menggunakan jejaring sosial dengan sebijaksana mungkin.