Berawal dari Sebuah Keisengan Membawa ke Beragam Penghargaan
Soni Gumilang. Creative Director, Activator & Soleram Fortune Indonesia.
Siapa sangka dari sebuah keisengan mengikuti perlombaan membuat iklan, membuat Creative Director Soleram dan Activator ini jatuh cinta kepada dunia advertising. Selama 15 tahun berada di industri periklanan tidak membuat Soni Gumilang berhenti terkejut dengan keseruan setiap lika-liku pekerjaan kreatif yang digelutinya. Selain kecintaannya terhadap periklanan, Soni juga memiliki hobi yang unik yaitu kegemarannya pada kereta. Penasaran dengan kisahnya? Yuk, simak wawancara kami dengan Soni
Awal mula masuk industri periklanan ?
Sebenarnya jurusan kuliah saya bukan periklanan melainkan arsitek. Pertama kali memasuki industri periklanan sebenarnya berawal dari keisengan. Waktu itu saya sedang skripsi, sudah tidak ada kesibukan lalu melihat sebuah poster seorang vampire wanita dan segelas susu. Di dalam headline poster itu tertulis “Sell her a glass of milk, then we will give you a job”, karena saya penasaran akhirnya saya mencoba tantangan tersebut dengan membuat cerita tanpa tahu pekerjaan apa yang akan saya dapatkan. Ternyata yang menyelenggarakan tantangan tersebut adalah salah satu advertising agency terbesar pada saat itu yaitu Citra Lintas yang sekarang berubah nama menjadi Lowe. Dari 600 orang pendaftar saya masuk 30 kandidat terpilih, lalu mengikuti workshop-nya dan akhirnya diterima menjadi intern di agency tersebut. Itulah awal mula saya masuk di industri periklanan.
Sejak kapan Anda berkarir di industri periklanan?
Sejak tahun 2002. Perjalanan karir saya di periklanan dimulai sejak saya magang menjadi copywriter di Citra Lintas. Setelah magang saya ditawari untuk menjadi copywriter trainee, dan akhirnya saya diangkat menjadi junior copywriter tepatnya sih bulan April 2002. Saya berkarir di periklanan sudah sekitar 15 tahun. Selama 10 tahun saya bekerja di Lowe Advertising terhitung dari saya magang, lalu saya pindah ke Neo Indonesia yang merupakan local agency selama 5 tahun. Hingga saya putuskan untuk bergabung di Fortune Indonesia pada tahun 2016 sebagai Creative Director tim Soleram dan Activator.
Apa yang membuat Anda akhirnya tertarik untuk terus berkarir di periklanan?
Industri periklanan selalu punya banyak hal baru yang bisa dipelajari dan selalu memberikan saya tantangan baru setiap harinya. Kemarin saya menangani produk untuk ibu-ibu, sekarang makanan untuk remaja, lalu besoknya mobil mewah, semuanya unpredictable. Saya selalu dihadapkan dengan tantangan untuk belajar hal-hal baru, itulah yang membuat saya jatuh hati. Meski diawali ketidaksengajaan, sekali masuk ke industri ini saya justru tidak pernah berfikir untuk pindah ke lain hati. Untuk menutupi rasa bersalah, saya pun mengambil S2 jurusan marketing communication istilahnya saya sudah punya legitimasi di industri ini.
Selama berkarir di periklanan, achievement apa saja yang pernah Anda raih?
Every little things in advertising is worth it to celebrate. Semua pencapaian yang saya raih di dalam karir selalu memberikan kebahagiaan tersendiri bagi saya. Namun ada satu award yang membuat saya selalu mengingatnya, saat itu agency tempat saya bekerja sedang dalam keadaan suffer tetapi tim creative kami bisa mendapatkan award gold dalam ajang Pinasthika. Secara bisnis memang kami buruk tetapi dalam segi kreatifitas kami juara, kami mendapatkan penghargaan tertinggi untuk segi kreatifitas. Itu merupakan salah satu momen yang paling saya ingat. Pinasthika juga merupakan ajang penghargaan yang membuat saya memutuskan untuk pindah dari multinasional ke local agency karena seperti kita tahu award tersebut hanya bisa di dapatkan oleh local agency. Sebelumnya saya juga pernah mendapatkan penghargaan dari ADOY Award, EDEN Award, dan Citra Pariwara.
Apa yang membuat Anda tertarik bergabung di Fortune?
Sebenarnya bekerja dimana saja pasti memiliki tantangan atau keseruan tersendiri, jadi saya tidak berfokus pada agency tertentu. Kebetulan Fortune Indonesia letaknya dekat dengan rumah saya dan saat saya keluar dari agency sebelumnya, Fortune merupakan agency pertama yang memberikan kesempatan untuk saya. Misi saya di agency sebelumnya sudah selesai sekarang saatnya saya mencari tantangan baru di lingkungan yang baru di sini.
Suka duka yang dihadapi selama bekerja di Fortune ?
Suasanya kerja disini sangat kekeluargaan, kedekatannya sangat terasa, sistem kerjanya yang baik, kinerja warganya baik, berbeda dengan agency rumahan yang lebih simple dan justru tidak ada sistem. Lingkungannya asik dan rekan kerjanya juga sangat seru. Kalau berbicara duka, mungkin bukan duka tetapi lebih ke tantangan yaitu saat bekerja dengan millennials. Di Fortune saya memimpin sebuah tim yang memiliki perbedaan umur cukup jauh dengan saya. Cukup tricky saat mengetahui bagaimana cara mereka berfikir dan bekerja, punya tantangan tersendiri untuk menuntun mereka agar bisa bekerja sama dengan tim. Karena di sini lingkungannya cukup banyak anak muda, sedangkan saya dulu sering bekerja dengan rekan yang seumuran dengan saya.
Berbicara Soleram dengan Activator, Anda dipercaya memimpin 2 tim yang berbeda bagaimana cara Anda membagi waktunya?
Kalau untuk membagi waktu pasti tidak akan bisa adil, tapi beruntungnya saya punya perpanjangan tangan yang hebat. Leader-leader di masing-masing grup yang memiliki kompetensi yang bagus, nah itu salah satu keunggulan Fortune yang selalu merekrut orang-orang yang berkualitas. Posisi saya juga sekarang bukan harus turun kebawah tetapi lebih ke mengkoordinasi lalu mengarahkan.
Project paling menantang yang pernah Anda tangani di Fortune?
Semua project memiliki kesulitan dan keunikan tersendiri, tetapi hampir semua project yang saya kerjakan masih bisa di-handle dengan baik. Belum ada project yang membuat saya tidak tidur, haha. Setiap kesulitan saya lihat sebagai sebuah pembelajaran. Saat ini kami sedang mengerjakan campaign Asian Games 2018. Tentu ini merupakan tantangan sekaligus kesenangan yang sangat seru. Melalui campaign ini saya merasa diberi kesempatan berkontribusi untuk bangsa dan negara. Ini merupakan kebanggaan tersendiri buat kami karena Asian Games memerlukan 56 tahun lagi untuk diselenggarakan lagi di Indonesia.
Bagaimana cara Anda menghadapi tantangan-tantangan dalam pekerjaan Anda saat ini?
Semua hal-hal yang sulit akan terasa ringan kalau dikerjakan dengan senang. Keberadaan rekan kerja yang hebat adalah salah satu kuncinya. Tim yang solid dan bisa bekerja sama dengan baik bisa membuat tantangan tersebut menjadi ringan.
Adakah target tertentu yang ingin Anda raih bersama Fortune ?
Tim soleram dan activator belum pernah memenangi sebuah award, dan saya harus bisa membawa tim di sini untuk sukses meraih penghargaan.
Punya hobi tertentu ?
Saya sangat suka kereta. Dari kecil saya sangat suka melihat kereta, yang paling saya ingat ketika dulu saat saya susah makan saya dibawa ke stasiun lalu baru mau makan. Saya suka semua yang berkaitan dengan kereta mulai dari koleksi mainannya, travelling menggunakan kereta, mengumpulkan data-data mengenai kereta, dan lainnya. Setiap saya pergi ke luar negeri selalu saya sempatkan untuk datang ke museum kereta di negara itu. Kereta adalah satu-satunya hobi yang tidak bisa dimiliki, karena tidak mungkin kita punya kereta api. Hobi kereta ini semakin intens ketika saya kuliah di Jogja, karena perjalanan Jakarta-Jogja biasanya naik kereta.
Ada pengalaman menarik mengenai kereta ?
Dulu sempat dikira aneh oleh beberapa orang karena jarang ada yang memiliki hobi seperti saya, tetapi lama kelamaan justru muncul komunitas pecinta kereta bahkan sampai diakui oleh PT KAI dan menjadi partner resminya. Lalu berkat adanya komunitas pecinta kereta, kami sering diundang menjadi narasumber di berbagai acara. Berawal dari sebuah hobi membawa ke sebuah networking yang baik. Saya dulu punya nazar untuk mencoba semua jalur kereta api di Sumatera dan Jawa, dan hal tersebut sudah saya lakukan. Bahkan jalur yang hanya dilewati kereta sehari dua kali, dari Solo sampai Wonogiri sudah saya coba.
Saya dengar, pernikahan Anda dan istri sempat viral hingga diliput salah satu stasiun TV, bisa diceritakan?
Pernikahan hanya sekali seumur hidup jadi harus bikin sesuatu yang berkesan. Saya bersama istri ingin sesuatu yang bersejarah bagi kami, memorable, dan bisa kita ceritakan sampai tua nanti. Lalu karena saya hobi kereta api, mempunyai ijin dari kereta api, dan memiliki teman yang mau membantu, semua jadi mungkin untuk dilakukan. Sebenarnya simple, saya hanya mengganti mobil pengantin menjadi kereta, jadi dari stasiun ke tempat resepsi menggunakan kereta api. Untuk resepsinya tetap dilakukan secara normal. Saya juga tidak menyangka akan menjadi viral dan sampai diliput oleh 3 stasiun televisi dan 5 majalah serta koran. Padahal saya tidak undang media sama sekali. Karena cerita pernikahan kita itu juga saya sempat diundang di acara Kick Andy.
Dengar-dengar Anda juga seorang dosen?
Saya masih aktif menjadi dosen di Universitas Indonesia. Saya mengajar mata kuliah yang berhubungan dengan Creative seperti Copywriting, creative advertising, lalu eksekusi iklan cetak dan radio. Saya mengajar sejak 2005, dan alasan saya mengajar sebenarnya lebih kepada motivasi pribadi. Saya sudah dapat ilmu, pengalaman serta penghasilan semuanya perlu saya kembalikan ke masyarakat, tidak bisa saya ambil sendiri. Saya ingin menjadi manfaat dengan berbagi ilmu yang saya miliki. Dosen adalah pilihan yang tepat karena saya juga bisa berkontribusi mempersiapkan generasi muda yang berkualitas untuk turun ke industri ini.
Bagaimana cara membagi waktu dengan keluarga dan pekerjaan serta hobby?
Tidak ada tips khusus, mengalir seperti biasa saja. Hari senin sampai jumat saya bekerja. Pagi-pagi saya mengajar lalu dilanjut ke kantor. Kalau waktu untuk hobi memang sedikit dikesampingkan karena bagaimanapun juga ditengah kesibukan, keluarga tetap menjadi prioritas. Waktu saya untuk melakukan hobi biasanya saat dinas sendiri, saat keluar negeri atau keluar kota pasti saya sempat-sempatkan untuk ‘bertemu’ dengan kereta. Entah itu mencoba jalur kereta api atau datang ke museum-nya.
Ada waktu atau kegiatan khusus dengan keluarga?
Saya selalu mengajak anak saya untuk travelling, begitu ada waktu senggang pasti saya akan ajak dia untuk pergi ke daerah baru. Saya ingin anak saya bisa mengenal Indonesia lebih jauh, bukan hanya Jakarta saja. Lebih sering untuk diajak ke daerah-daerah tertentu supaya dia bisa melihat Indonesia secara langsung. Rencananya bulan Oktober ini kami ingin jalan-jalan ke Belitung, Bali, Lombok.