Investment in Women for Brighter, More Peaceful Future.

Revolusi industri keempat ditandai dengan kemampuan manusia untuk berperan lebih strategis memberdayakan teknologi meningkatkan kualitas hidup. Revolusi industri ini membutuhkan kecepatan berfikir strategis antar bidang. Dokter yang mampu mengelola big data, ilmuwan yang faham berkomunikasi dengan pengguna ilmunya, misalnya. Kalau Indonesia mau berperan lebih banyak di dalamnya, investasi pada perempuan menjadi kuncinya.

Bangun lapangan kerja, kesempatan karir dan kesempatan wirausaha bagi perempuan. Riset membuktikan bahwa perempuan akan menginvestasikan kembali penghasilannya untuk keluarganya, terutama anak. Hal ini menciptakan multiplier effect yang meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan, kesehatan, kebugaran dan potensi manusia yang ada dalam keluarganya. Membuka kesempatan bagi perempuan akan secara otomatis meningkatkan kualitas hidup para pemimpin penerus bangsa, generasi ini dan generasi selanjutnya.

Di sisi lain, perempuan bekerja perlu diberdayakan untuk tidak melupakan fokusnya pada kualitas hidup keluarganya, dan tidak menyerahkan pendidikan kepada babysitter atau guru di sekolah. Faktanya, anak-anak yang dibesarkan oleh perempuan yang berpendidikan tumbuh lebih sejahtera. Diharapkan mereka akan lebih mampu membangun bangsa di masa mendatang .

Berdasarkan data dari beberapa sumber diketahui bahwa 80% dari tenaga kerja Indonesia di luar negeri adalah perempuan, dan sebagian besar menjadi asisten rumah tangga. Hanya 5% CEO yang berjenis kelamin perempuan, perempuan juga hanya terwakili 17% di dewan legislatif, dan 40% perempuan memutuskan berhenti bekerja karena kepentingan keluarga.

Perusahaan perlu memperhatikan kenyamanan bekerja bagi perempuan, agar perempuan bisa bekerja di manapun mereka berada, dan mengatur waktu agar kepentingan keluarga tetap menjadi prioritas. Flexi time, ROWE adalah beberapa metode yang perlu digunakan. Tiap kantor perlu punya ruangan untuk childcare. Perempuan pun perlu lebih banyak belajar menjadi wirausaha yang dapat bekerja dari rumah, agar penghasilan bisa didapatkan tanpa harus mengorbankan kepentingan keluarga.

Dalam hal Human Development Index perempuan Indonesia masih tertinggal dari laki-laki. Dibutuhkan upaya dari pemerintah dan sektor usaha untuk memberdayakan perempuan meningkatkan HDI mereka sendiri. Maka penting sekali untuk segera memprioritaskan kebijakan-kebijakan yang mendukung pemberdayaan perempuan dari tingkat akar rumput dan level edukasi paling dasar, dari PAUD, sampai keterwakilan perempuan dalam badan legislatif.

Bukan hanya pemerintah, tapi dunia usaha pun perlu banyak memperhatikan inisiatif, CSR, dan value chain yang memprioritaskan pemberdayaan perempuan. Perusahaan akan menerima benefitnya nanti. Dan yang paling penting bagi kita, perempuan, adalah untuk memperhatikan investasi pada diri kita sendiri, untuk membangun potensi yang terbaik. Banyak sekali yang belum kita ketahui akan potensi diri, potensi pikiran dan potensi jiwa kita yang perlu terus kita gali. Jadilah pembawa rahmatnya bagi semesta. Mulai dari pikiran dan cara pandang yang positif, sesimpel itu.

oleh : Indira Abidin (dalam Ibu Power Women Conference 2017)