Fortune Group Canangkan 120 Learning Hours per Warga dalam Setahun
Mengawali tahun 2017, Fortune Group telah mencanangkan pencapaian 120 learning hours per warga dalam setahun ke depan. “Sumber daya utama kita adalah manusia. Warga Fortune. Maka pengembangan wawasan adalah hal mutlak yang harus selalu dilakukan. Jika ingin mengembangkan bisnis, membangun warga adalah kunci utamanya,” pungkas Indira Abidin, Direktur Fortune Group.
Data yang dirilis oleh IBM menyebutkan bahwa perusahaan yang menyiapkan strategi dan learning tools untuk karyawan berpotensi meningkatkan produktivitas hingga 50%. Setiap 1 dolar yang dikeluarkan perusahaan diperkirakan akan kembali sebesar 30 dolar dari produktivitas yang dihasilkan. Data lain menyebutkan bahwa hampir 25% karyawan keluar dari pekerjaan mereka dengan alasan kurangnya kesempatan pengembangan diri (training) yang diberikan oleh perusahaan. Sebaliknya, Perusahaan yang menyediakan program pengembangan diri yang cukup bagi karyawan mampu meningkatkan pendapatan sebesar 26% per karyawan.
Fakta tersebut kian memantapkan langkah Fortune Group dalam mencanangkan 120 learning hours. Untuk dapat mencapai target 120 jam tersebut, Human Capital Development (HCD) Fortune PR secara rutin menggelar pelatihan untuk warga setiap hari Kamis atau Jumat dengan durasi 2-3 jam per sesi. Topiknya beragam mulai sharing knowledge, update perkembangan industri, hingga topik-topik lain yang mengharuskan kehadiran trainer dari luar.
“Dari 120 jam, kami akan fasilitasi sesi pelatihan untuk setiap warga sekitar 96 jam per tahun melalui pelatihan yang rutin kami lakukan per minggu. Sisanya bisa dicapai melalui self learning oleh masing-masing warga,” papar Yanti Amellia, HCD Manager Fortune PR.
Selain class training, konsep 120 learning hours memang mencakup upaya pengembangan diri yang dilakukan pribadi oleh warga yang disebut self learning. Misalnya saat warga membaca beberapa artikel maupun referensi terkait industri dan pekerjaan, brainstorming, dll.
Sejalan dengan Fortune PR, Fortune Indonesia juga menargetkan hal yang sama. Training hours ditargetkan naik dari 9 jam per warga per tahun menjadi 15 jam per warga per tahun. Selebihnya bisa dicapai melalui self learning oleh masing-masing warga. “Secara sistem telah kami siapkan untuk warga mengisi setiap kali melakukan self learning, seperti mengisi timesheet,” tutur Nu Rochim Achmad, HCD Director Fortune Indonesia.
Pencapaian learning hours (pengembangan diri) per warga dikatakan akan berkontribusi pada Key Performance Indicator dengan bobot 5-10%. Di Fortune PR bahkan rapot learning hours warga menjadi salah satu indikator yang jadi penilaian utama untuk assessment kenaikan jabatan warga.