Fortune Indonesia Berencana Rambah Bisnis Mobile Advertising
JAKARTA (IndoTelko) – PT Fortune Indonesia Tbk (FORU) akan masuk ke bisnis mobile advertising sebagai salah satu strategi menopang pendapatan.
“Nanti ada mitra yang digandeng. Di Fortune global, pengembangan mobile advertising ini sudah berkembang di India, lalu mereka melihat pasar Indonesia,” ungkap Direktur Utama Fortune Indonesia Aris Boediharjo, kemarin.
Diperkirakannya, layanan terbaru itu bisa dijalankan pada semester kedua mendatang. “Sedang dihitung semua investasi. Baru bisa berkontribusi ke pendapatan secara signifikan pada 2017, seiring dengan momentum pemilihan pilkada daerah (pilkada) serentak. Konsepnya ramah dengan pengguna perangkat selular. Misalnya, penawaran iklan melalui video,” katanya.
Sekadar diketahui, perusahaan komunikasi yang sebagian saham dikuasai oleh PT Rajawali Corpora memiliki lini bisnis media dan production. Keduanya masing-masing berkontribusi sebesar 50% terhadap pendapatan perseroan. Untuk sementara, bisnis mobile advertising akan dimasukan ke divisi production.
Sejak 2014, Rajawali resmi menjadi pemegang saham utama Fortune Indonesia. Rajawali melalui PT Karya Citra Prima menguasai 373 juta saham Fortune atau setara 80,18% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Sepanjang kuartal III-2015, perusahaan yang bergerak di bidang periklanan dan public relations ini meraih pendapatan sebesar Rp 294,18 miliar, naik tipis dibanding kuartal III-2014 Rp 296,16 miliar. Hingga September 2015, perusahaan mengalami rugi bersih Rp 2,3 miliar dibanding periode sama tahun sebelumnya dengan rugi bersih Rp 3,5 miliar.
Diperkirakan anggaran periklanan digital tahun 2015 di Indonesia bisa melebihi angka US$800 juta (Rp 10,6 triliun), naik 80% dibandingkan anggaran tahun 2014 sebesar US$460 juta (Rp 6,1 triliun), berdasarkan riset dari eMarketer. Dari angka itu, US$130 juta (Rp 1,7 triliun) akan dihabiskan untuk iklan di perangkat mobile, naik 200% dari anggaran tahun lalu sebesar US$40 juta (Rp 533 miliar).
Pasar di Indonesia akan terus bertumbuh stabil hingga tahun 2019, dimana pada saat itu total pasar iklan di Indonesia (termasuk iklan di media tradisional) akan melompat hingga US$19,58 miliar (Rp 260,7 triliun). Di saat itu, anggaran belanja iklan digital dan mobile akan berkisar di angka US$7,6 miliar (Rp 101,2 triliun).
Sumber:
http://www.indotelko.com/kanal?c=bid&it=Fortune-Ingin-Cicipi-Mobile-Advertising