Strategi Marketing Sesuai Perilaku Generasi

Setiap pergantian tahun akan memaknai munculnya generasi yang akan datang. Pada saat generasi ini beranjak remaja dan menuju ke kedewasaan homogenitas dari perilaku orang-orang yang lahir di tahun tersebut akan melahirkan ciri-ciri generasi baru yang mulai muncul. Generasi yang lebih muda akan selalu menikmati kemajuan yang dibuat oleh generasi sebelumnya. Kadangkala generasi yang lebih tua tidak bisa menerima kebiasaan dan perilaku generasi yang lebih muda. Namun sekali lagi, hal ini memang lumrah karena generasi berikut akan hidup dengan tatanan nilai yang berbeda dengan generasi sebelumnya.

Sebenarnya lahirnya bermacam-macam generasi di Indonesia karena adanya momentum tertentu. Mereka yang besar di era setelah perang kemerdekaan adalah tipe pekerja keras yang hidup di era pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Generasi sekarang mulai bertumbuh di iklim reformasi dan informasi. Mereka besar di era demokratisasi dan kebebasan berpendapat. Mereka tumbuh dimana penetrasi internet di Indonesia akan semakin besar. Generasi yang sudah mulai berani membuka kehidupan pribadinya dan tampil di muka umum. Tapi seperti itulah siklus sejarah manusia. Teori keseimbangan akan selalu terjadi. Generasi baru akan selalu kontradiktif dengan generasi sebelumnya, dan kemudian beberapa pola perilaku nantinya justru akan mirip dengan generasi yang dulu.

Sebagai marketer, menempatkan strategi marketing yang sesuai dengan pola perilaku generasi yang ada sangat penting, kalau Anda tidak mau ketinggalan. Bisa jadi brand kita pun menjadi terlalu erat dengan generasi yang ada. Akibatnya Anda harus melakukan penyegaran brand Anda kembali. Tidak semua produk bisa memiliki warisan generasi yang bisa diterima oleh konsumen.

Kita harus hati-hati mengantisipasi perubahan generasi. Seperti teknologi, adanya generasi 4G akan segera mematikan generasi 2G dan 3G. Kita mungkin belum bisa meramalkan momentum apa di masa mendatang yang bisa menciptakan generasi dengan pola perilaku yang benar-benar baru. Namun Anda harus membaca dengan jeli setiap perubahan gaya hidup yang ada. Kalau Anda tidak jeli, suatu saat generasi baru yang muncul mungkin saja dapat menolak produk Anda.

Sumber:
bizjournal