The 1st FortuneX Infinity Work: Mini Art Museum Fortune Indonesia
Pekerjaan yang tidak pernah habis-habisnya diterjemahkan oleh rekan-rekan advertising dalam pameran seni bertajuk FortuneX : Infinity Work. Pameran seni ini merupakan bentuk kreatifitas dalam meluapkan perasaan tim advertising yang merasakan kepenatan setelah pekerjaan yang padat sejak akhir tahun lalu hingga sebelum Idul Fitri 2018. Pameran seni dengan isu mendasar dari agency life ini merupakan ide dari Claudia Nauli (Odi) yang mendapatkan dukungan penuh dari Gregorius Murdianto (Grego) hingga dapat terwujud.
FortuneX bertujuan untuk menghilangkan stress, menjadi hiburan dan juga menyalurkan bakat seni diluar dari pekerjaan. FortuneX mulai digelar di Gedung Galaktika lantai 3 pada tanggal 9 Juli 2018 dan dapat dinikmati oleh seluruh karyawan Fortune Group hingga 1 Agustus 2018. Pameran seni ini disambut antusias oleh rekan-rekan di lantai 3 yaitu tim advertising dan marketing communication untuk membuat karya-karya seni. Bukan hanya tim kreatif yang ikut serta memamerkan karyanya, tapi seluruh karyawan di lantai 3 ikut mengekpresikan diri mereka dalam bentuk karya seni buah karya mereka masing-masing. Karya beragam pun disuguhkan, mulai dari instalasi, puisi, lukisan, hingga performing art turut hadir dalam pameran tersebut.
“FortuneX ini sarana ekspresi dari kami dengan membuat karya yang tidak mudah dalam prosesnya dan mendapatkan rasa puas setelah diekspresikan. Kepuasaan itulah yang dapat menyegarkan kembali perasaan dan pikiran, sehingga menjadi bensin untuk semangat kerja” ujar Claudia menyampaikan tujuan terselenggaranya FortuneX. Grego menambahkan “Dalam pekerjaan yang tentunya memiliki deadline, kita akan selalu mendapatkan tekanan. Kita pun selalu bekerja sesuai job desk dan berpegang pada profesionalisme, melalui FortuneX inilah kita melakukan pekerjaan yang menyenangkan dan kita sukai. Nah agar kita senang dalam bekerja, kita harus mengerjakan sesuatu dengan suasana hati senang dan pekerjaan akan jadi menyenangkan”.
Setiap karya yang dipamerkan memiliki cerita masing-masing dalam proses pembuatannya. Salah satunya yaitu karya milik Diva Lanzika dan Rachel Vannesya yang diberi judul behind the smile. Karya yang memakan waktu seminggu dalam proses pembuatannya ini, terinspirasi dari kehidupan sehari-hari di lantai 3 yang tetap tersenyum saat bekerja meski memiliki keluhan-keluhan dibalik senyuman yang selalu diperlihatkan itu. “Tantangannya sulit mengajak beberapa warga untuk difoto dan saat memasang kerangka agar tidak merusak plafon di kantor. Segala tantangan itu kami dihadapi dengan menyenangkan karena memacu kreatifitas kami dalam menyelesaikan karya” kata Diva dan Rachel.
Salah satu karya menarik lainnya yaitu milik Teguh Febrianto yang awalnya memikirkan arti dari kata infinity yaitu sesuatu yang terlihat tidak habis-habis. Terinspirasi dari barbershop yang memantulkan banyak objek melalui kaca, ia terpikir jika kaca digabungkan dengan kaca-kaca lain dapat menunjukan dimensi tidak terbatas. Teguh mengaku awalnya cukup sulit wujudkan karya yang sesuai imajinasinya, terutama dalam pembuatan objek orang yang sedang bekerja menggunakan clay. Teguh menghabiskan waktu sehari untuk menyelesaikan infinity box tersebut. Empat sisi kaca yang saling berhadapan memantulkan diri lo yang infinity. “Dari karya ini, saya mau memberikan gambaran bahwa kita sebagai manusia tidak akan lepas dari hakikatnya untuk bekerja sepanjang hayat. Dari kecil kita sudah harus bekerja keras untuk belajar agar kelak saat dewasa nanti kita bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dan dapat menghidupi diri kita secara mandiri. Kemudian setelah itu kita harus bekerja lebih keras lagi untuk menghidupi anak-anak kita dan orang tua kita sampai tua nanti. Roda ini akan terus berulang sampai giliran cucu-cucu dan cicit-cicit kita, kemudian cucu-cucu dari cicit-cicit kita, dan seterusnya” Kata Teguh
Karya lain yang selalu menghibur sepanjang bulan Juli ini dikala waktu menunjukkan pukul 14:30 yaitu milik Rima Alitha. Rima memeriahkan FortuneX dengan performing arts bertajuk “14.30” yang dimaksudkan yaitu waktu dimana memasuki jam mengantuk. Maka pada 14:30 Rima akan membunyikan alarm yang terdengar ke semua lantai Gedung Galaktika agar semuanya merasa segar dan kemudian menari. Seluruh karyawan pun bisa ikut menari bersama. “Bikin karya instalasi memakan waktu dan sudah banyak juga teman-teman yang bikin, aku pengen karyaku beda. Jadi aku pilih deh yang aku bisa, suka dan belum ada di FortuneX yaitu menari dengan musik” cerita Rima yang me-remix beberapa lagu dalam melakukan pertunjukan menarinya selama 1 menit 30 detik. Rima menyiapkan 3 jenis tarian agar penonton tidak bosan selama bulan Juli ini. Hasilnya setiap pukul 14:30 rekan-rekan berkumpul dan ikut menunjukkan keahlian mereka dalam menari.
FortuneX berhasil menghasilkan 31 karya yang beragam dan menghibur serta menjadi wadah kreatifitas tim advertising lantai 3. Tim advertising lantai 3 pun berharap karyawan lainnya bisa mampir dan ikut menikmati FortuneX dan bersenang-senang bersama. Karyawan Fortune Group masih dapat menikmati FortuneX hingga 1 Agustus 2018.