Pengalaman yang Mengubah Kehidupan, di Industri Perhotelan
Pengalaman menarik Narendran Selvam selama 6 bulan masa magang
Narendran Panir Selvam terlihat gagah saat berdiri di depan mahasiswanya di Tropical Breeze, pusat pelatihan perhotelan MDIS. Dengan tinggi 1.7 meter, ia tampak tinggi menjulang dibanding yang lain. Sosoknya yang berwibawa menarik perhatian mahasiswanya terutama ketika ia berbicara dengan suara yang lantang. Saat itu ia tengah mengajarkan mahasiswanya mengenai sistem OPERA yang banyak digunakan di hotel-hotel ternama. Sebelum menjadi pengajar, ia juga memilih untuk menekuni studi di MDIS dengan program BSc (Hons) International Tourism and Hospitality Management, bekerja sama dengan University of Sunderland (UK).
Kegiatan sehari-hari Narendran di MDIS adalah mempersiapan materi bahan perkuliahan dan juga melatih para mahasiswa di training centre untuk pengoperasian meja resepsionis, housekeeping, bartending dan pengaturan meja. Jika sedang tidak mengajar, ia menghabiskan waktunya berkomunikasi dengan hotel dan organisasi terkait untuk menggali informasi serta mengatur kesempatan magang bagi mahasiswanya.
Andre Parulian, mahasiswa Indonesia yang menekuni program studi Advanced Diploma Travel, Hospitality and Events Management menceritakan pengalamannya saat diajar oleh Narendran, “Pengalaman yang saya dapatkan sangatlah berharga karena Narendran selain dosen, ia juga adalah seorang teman bagi kami. Dia sangat profesional dan serius dalam berbagi ilmu kepada kami dan dengan gayanya yang unik ia bisa membuat kelas kami menjadi terasa menyenangkan dan nyaman. Saya telah mempelajari semua hal dari beliau khususnya mengenai layanan makanan dan minuman, pembuatan kopi, dan operasional meja resepsionis serta tentang profesionalisme dan etika kerja”.
Andre berterima kasih kepada Narendran karena terus-menerus mendorongnya untuk melakukan yang terbaik dalam studinya agar dapat berkontribusi dalam perkembangan industri perhotelan di Indonesia setelah ia lulus. Berdasarkan informasi dari KADIN, pemerintah Indonesia telah menetapkan target untuk meningkatkan jumlah tenaga kerja bagi industri perhotelan, hingga 13 juta lebih. Selain itu, target untuk Produk Domestik Bruto (PDB) yang dihasilkan dari industri perhotelan juga telah ditingkatkan mencapai 8 persen pada hingga tahun 2019.
“Secara pribadi, saya ingin bisa berkontribusi positif terhadap industri perhotelan Indonesia dengan menerapkan ilmu yang saya pelajari dari MDIS. Saya tertarik untuk mendapatkan pengalaman yang lebih mendalam di bidang manajemen hotel, terutama di Front Office Department“, tambahnya.
Pengalaman belajar yang tak ternilai
MDIS School of Tourism and Hospitality memberikan kesempatan bagi para mahasiswa dalam mencari dan mendapatkan pengalaman secara langsung baik di dalam maupun di luar negeri melalui program magang. Institusi ini juga baru saja meluncurkan dua fasilitas baru – MDIS Bakery & Culinary Studio, yang bekerjasama dengan mitra terkemuka City of Glasgow College (Inggris).
Didukung oleh dosennya, Bapak Reza Sumali, Narendran melamar untuk program magang selama 6 bulan di Hyatt Regency, Dubai. Hal tersebut merupakan pengalaman pertamanya bekerja di luar negeri. Dengan tersenyum, ia menceritakan pengalamannya selama di Dubai, “Kurikulum praktikum MDIS memang paling menonjol di antara program studi pariwisata lainnya. Kesempatan magang 6 bulan ini sangat menarik bagi saya karena saya bisa mendapatkan pengalaman di industri terkait dan membangun pertemanan yang lebih luas di ranah profesional. Awalnya saya merasa sedikit gugup saat pertama kali tiba di tempat magang, karena perubahan gaya hidup keseharian saya. Tetapi dengan rekan-rekan yang suportif, proses adaptasi dapat saya lalui dengan baik. ”
Narendran mendapatkan banyak pengalaman dengan ditempatkan di bagian front dan back office. Ia belajar langsung mengenai bagaimana front office hotel dijalankan dan back office menjadi pendukung utamanya, ia juga menggali pengetahuan dan keterampilan penting dalam mengoperasikan sistem OPERA, Triton, dan Reserve, menangani tour group dan check-in awak pesawat, menghadapi keluhan tamu, berinteraksi dengan pelanggan, mengelola shift malam, forecasting, kegiatan promosi dan banyak hal lainnya.
“Ketika ditanya mengenai tantangan yang dirasakan saat magang, ia menjawab, “Kerja dengan mekanisme shift! Terasa sangat sulit di awal tetapi dengan manajemen dan disiplin waktu yang baik, saya berhasil menyesuaikan pola tidur saya. Bagaimanapun juga, hal ini sangat menarik karena saya bisa mendapatkan pengalaman yang baru di setiap shift. ”
“Saya dapat mengatakan bahwa pengalaman magang selama enam bulan di Hyatt Regency Dubai adalah enam bulan terbaik dalam hidup saya! Saya bangga bisa menjadi bagian dari tim yang meraih nilai check-in tertinggi di region hotel Hyatt Asia Barat Daya dan meraih persentase sebesar 97% dalam survei Hyatt selama satu bulan. Pengalaman saya di luar negeri sangat mengubah pandangan saya tentang kehidupan kerja dan juga mengubah diri saya secara pribadi, menyadarkan saya akan cita-cita dan tujuan hidup yang ingin saya capai,” Narendran melanjutkan.
Setelah lulus dari MDIS, Narendran bergabung dengan Grand Hyatt Singapore selama tiga tahun, sebelum akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke alma maternya menjadi bagian dari tim pengajar di School of Tourism and Hospitality. Bagian yang paling ia sukai dari pekerjaannya sebagai pengajar adalah hubungan baik yang ia miliki dengan para mahasiswanya. Meski ia sadar, dibutuhkan kesabaran untuk menghadapi mahasiswa di masa sekarang ini, yang cenderung lebih aktif dan vokal dalam mengemukakan pendapat.
“Waktu saya masih menjadi mahasiswa di MDIS, saya selalu memiliki hubungan baik dengan dosen-dosen saya. Begitupun sekarang saat saya bekerja di sini. Saya yakin bahwa kualitas pengalaman belajar dan pengetahuan yang kami berikan adalah hal penting yang paling menegaskan posisi kami sebagai institusi pendidikan.”