Sekilas FORMAX
Oleh : Rio Nurhasdy
Resume Orientasi Hari ke 4
Pernahkah anda menggunakan produk/jasa suatu perusahaan?, lalu bagaimanakah sensasi dan impresi yang anda rasakan?. Sekilas dari beberapa pertanyaan diatas mungkin adalah hal yang terpintas dari produk atau jasa perusahaan, bagaimana kualitasnya, atau apa yang dirasakan saat anda memakai hal tersebut.
Untuk dapat menciptakan suatu brand yang dikenal masyarakat dan dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan, dibutuhkan positioning dan branding atas brand yang kuat di masyarakat. Positioning dan branding tersebut, tidak datang tiba-tiba namun butuh suatu perumusan pesan yang komperhensif sehingga apa yang ingin diperlihatkan ke konsumen akan berdampak positif, atau bahkan pesan itu adalah pesan yang diinginkan oleh perusahaan sehingga aka nada konvergensi antara keinginan perusahaan dan keinginan konsumen. Beberapa cara atau perumusan yang digunakan itu, berbeda pada setiap perusahaan ada yang memakai basis AISIS sebagai alat analisa atau bahkan ForMax milik Fortune Indonesia yang digunakan untuk menjadi alat bedah membuat suatu pesan.
ForMax pada dasarnya merupakan suatu tools untuk mendapatkan key message untuk dapat mempengaruhi konsumen, sehingga efek-efek secara afeksi hingga konatif dapat tercipta. Ada beberapa tahapan proses untuk membuat pesan dalam ForMax antara lain : Insight Discovery; ForeGround; dan ForePlay.
Pada tahapan perumusan pesan yang akan disampaikan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu mengetahui brand context dan target context. Mengetahui brand context berarti mengetahui tujuan dari perusahaan tersebut, nilai-nilai apa yang ingin ditularkan, lalu dengan brand context hal-hal apa saja yang diperebutkan dalam industri dan beda dari produk yang ditawarkan dengan produk yang lain dapat diketahui. Selanjutnya dengan mengetahui target context, maka karakteristik segmen yang disasar akan dapat diketahui, selain itu hal-hal berupa persepsi konsumen akan suatu brand beserta apa yang sebenarnya diharapkan oleh konsumen dapat diketahui. Dengan mengetahui dua hal tersebut, brand context dan target context maka pesan seperti apa yang ingin dimunculkan akan semakin tajam sehingga akan ditemukan kesamaan antara dua hal itu untuk kemudian menjadi kandidat ide besar.
Setelah melalui proses menemukan kesamaan antara dua hal tersebut, perlu dilakukan riset situasi kompetisi dan minat konsumen akan keunggulan produk yang kita tawarkan. Contoh saja jikalau keunggulan produk adalah bersih, namun rupanya produk lain justru lebih unggul atau jika konsumen tidak peduli tentu pesan tersebut tidak dapat dimunculkan sebagai ide besar, butuh tahap penyeleksian agar dapat mengetaui keunggulan apa yang diterima baik oleh pasar ataupun konsumen.
Tidak jauh berbeda dengan merumuskan pesan apa yang ingin ditonjolkan, cara kita melakukan branding pun tidak kalah penting. Disini, dikenal IMC atau komunikasi pemasaran terpadu atau bauran komunikasi yang berfungsi sebagai cara atau tools untuk mengenalkan produk dan pesan yang ingin ditonjolkan. Untuk membuat baruan komunikasi ini, dibutuhkan suatu perumusan agar perusahaan tepat dalam mengeluarkan pesan, contohnya dapat menggunakan periklanan sajakah, atau dari pr hingga relationship management juga dipakai. Ini semua tergantung dari kebutuhan dan jenis produk atau pesan yang akan kita sampaikan.