“Taklukan Evolusi Industri Media Advertising dengan Terus Belajar dan Membaca”
Perubahan pola konsumsi media di masyarakat Indonesia, tentunya mempengaruhi trend media yang ada serta menimbulkan tantangan baru bagi Media Agency. Ahmad Bahtiar Rifai, Associate Strategic Planning Director Fortune Indonesia, berpandangan bahwa perubahan adalah sesuatu yang pasti. Menurutnya, kualitas sumber daya manusia adalah hal inti yang harus dikuatkan secara internal. Terus belajar dan banyak membaca dapat menjadi kunci untuk menaklukan setiap tantangan yang ada. Berikut cuplikan wawancara dengan Ahmad.
Sejak kapan bergabung bersama Fortune?
Saya bergabung di Fortune pada bulan Februari tahun 2012
Bagaimana awal mula bergabung dengan Fortune?
Sebelumnya, saya bekerja di salah satu multinational agency selama 12 tahun. Lalu, saat itu saya menerima tawaran dari Pak Rochim untuk bergabung bersama keluarga besar Fortune Indonesia. Saya merasa tertarik dan ingin tahu apa perbedaan multinational agency dengan local agency. Saya juga ingin mempelajari sesuatu yang baru dan berbeda dari local agency, maka saya memutuskan untuk bergabung di Fortune Indonesia.
Apa yang membuat anda senang bekerja di Fortune?
Saya menemukan perbedaan menonjol antara local dan multinational agency. Kalau di multinational agency tempat dulu saya bekerja, yang saya rasakan kerja hanya sekedar kerja saja. Sedangkan kalau di Fortune, bisnis merupakan sesuatu yang dapat di-share ke semua warga sehingga eksistensi dan masa depan perusahaan juga bergantung kepada warga. Dari situlah muncul rasa saling membutuhkan satu sama lain. Selain itu secara environment, sangatlah berbeda. Di multinational agency hubungan komunikasi hanya sekedar hubungan vertical dan horizontal sedangkan kalau di Fortune, pola hubunganya relatif lebih fleksibel dan kekeluargaannya sangat kuat. Summary yang saya pelajari, adalah ketika bekerja di multinational agency “you learn to become a professional” sedangkan kalau di Fortune “you learn to become an entrepreneur.” Hal tersebut menarik bagi saya dan itu juga yang membuat saya bertahan di Fortune Indonesia.
Pengalaman tak terlupakan selama bekerja di Fortune?
Precious moment di Fortune menurut saya adalah ketika kita berhasil winning the business for the team and the company. Karena, seperti yang saya bilang sebelumnya, saya memiliki pengalaman bekerja di multinational agency selama 12 tahun dan tentunya ketika pitching dengan multinational agency, saya tahu betul kualitas source mereka seperti apa dan menurut saya menang melawan multinational agency merupakan pencapaian yang luar biasa. Kepuasannya itu ibarat berhasil menangkap ikan yang besar atau melawan musuh yang besar
Target tahun 2017 yang ingin dicapai bersama Fortune?
Tentunya dari sisi bisnis, saya ingin Fortune lebih maju dan lebih hebat lagi. Di sisi lain, saya juga memiliki goals dari sisi penunjang keberhasilan bisnis yaitu sumber daya manusia. Saya ingin team saya lebih modern, dalam arti tidak mengkotak-kotakan media digital dan media konvensional. Memang, media digital merupkan new platform yang memilki kelebihan tersendiri, tapi menurut saya media digital atau media konvensional adalah sama, yaitu sama-sama sebuah medium untuk menyampaikan pesan komunikasi. Sehingga saya ingin semua team yang berada di Touchpoint punya persepsi yang sama dan ketika berbicara mengenai media, any kind of media, mereka bisa menjadi expert. Tentunya, benefit akan kembali ke Fortune karna klien dapat melihat Fortune sebagai marketing consultant yang memang expert dan menjadi agency yang selalu siap memberikan advice-advice terbaik kepada klien.
Bagaimana trend industri media advertising di 2017 menurut Anda?
Target pribadi di tahun 2017? Kebetulan saya punya bisnis yang bergerak di bidang kuliner. Awalnya, karena memang suka mencoba-coba makanan dan iseng mencoba membuat. Lalu, saya dapat masukan dari istri untuk mencoba bisnis di bidang kuliner. Akhirnya, Alhamdulillah bulan Agustus tahun lalu saya mulai mencoba menjalani bisnis ini. Harapan saya tahun 2017 ini bisnis saya semakin berkembang. 11 Adanya perubahan pola konsumsi media dari masyarakat Indonesia tentunya mempengaruhi mediummedium yang lain. Kalau saya lihat, media digital mungkin akan lebih berkembang tetapi medium lain akan tetap bertahan selama medium tersebut kembali ke nature mediumnya. Sepeti contohnya, radio yang pernah mengalami masa mati suri, tetapi ketika radio mulai kembali lagi ke nature business nya radio akan tetap bisa bertahan. Kembali ke nature business dalam arti kembali memahami fungsi dari mediumnya. Untuk radio, nature business nya adalah orang mendengarkan radio karena ingin mendengarkan musik ditambah dengan penyiar yang lebih interaktif dan up to date. Sehingga harus diperhatikan nature business dari masing-masing jenis mediumnya.
Tantangan industri media advertising di 2017 ?
Media bersifat dinamis dan akan terus berkembang. Ketika ada sebuah pola media yang baru terkadang klien masih meragukan efektivitasnya dan cenderung membandingkan dengan cara yang biasa mereka gunakan. Sebagai agency, tantangan terbesarnya adalah bagaimana kita harus mampu meng-educate dan meng-convince klien bahwa apa yang kita rekomendasikan sudah berdasarkan consumer and media insight. Selain itu, tantangan lain juga muncul akibat perubahan pola konsumsi media, yaitu masyarakat semakin tersegmentasi. Karena itu, kita harus mampu memahami insight setiap target audience dengan psychographics yang sangat berbeda supaya rekomendasi yang ditawarkan tepat sasaran dengan target dari klien. Saran saya agar tantangan trend media dapat ditaklukan adalah dengan lebih banyak belajar lagi. Contohnya dengan membaca buku agar wawasan terus bertambah.
Target pribadi di tahun 2017?
Kebetulan saya punya bisnis yang bergerak di bidang kuliner. Awalnya, karena memang suka mencoba-coba makanan dan iseng mencoba membuat. Lalu, saya dapat masukan dari istri untuk mencoba bisnis di bidang kuliner. Akhirnya, Alhamdulillah bulan Agustus tahun lalu saya mulai mencoba menjalani bisnis ini. Harapan saya tahun 2017 ini bisnis saya semakin berkembang.
Prinsip dalam Hidup?
Menurut saya, hidup itu jalankan apa yang sudah menjadi Sunatullah saja, bisa dibilang prinsip saya itu “Man Jadda Wa Jadda”, siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan hasilnya dengan kata lain, segala hal jika digeluti dengan serius pasti akan menuai hasil maksimal.
Hobi di luar pekerjaan?
Saya bukan orang yang suka punya satu hobi dan digeluti serius sih, tapi yang jelas saya suka beraktivitas untuk mengisi waktu luang. Belakangan ini saya lagi suka membuat dan merakit furniture. Memang sih cuma furniture dasar seperti rak dan meja, tapi lumayanlah untuk mengisi waktu luang dan healing time. Selain itu menurut saya, melakukan aktivitas seperti itu juga bagus untuk relieving stress.
Bagaimana cara membagi waktu antara kerja, hobby dan bisnis?
Kalau bagi waktu sih sudah ada rumusnya ya, tinggal diikuti saja. Rumusnya itu 1/3 istirahat, 1/3 beribadah dan 1/3 beraktivitas
Aktivitas weekend favorit bersama keluarga?
Saat weekend, sebenarnnya saya prefer untuk istirahat di rumah tapi terkadang saya menyempatkan waktu bersama anak untuk doing physical activity karena saya juga tidak ingin anak saya terlalu sering main gadget. Jadi, setiap minggu pagi biasanya saya ajak anak saya ke taman untuk melakukan olahraga ringan.
Harapan dan saran Anda untuk Fortune Indonesia?
Harapan saya untuk Fortune Indonesia semoga kedepanya lebih baik lagi dari sisi pencapaian bisnis, quality of people dan quality of benefit nya. Kalau saran saya terhadap Fortune, yaitu jangan berhenti untuk belajar, karena yang namanya belajar tidak mengenal kata selesai. Teknologi dan perilaku audience akan terus berkembang, begitu juga klien akan turut berkembang. Saya harap Fortune sebagai perusahaan yang bergerak di bidang komunikasi juga harus bisa terus mengembangkan diri dengan cara terus belajar.