PR Sebagai Agent Of Change
oleh : Wimpi Handoko
Seringkali kehumasan atau layanan public relation dipersepsikan dan diperlakukan terbatas sebagai konsultan yang ahli untuk menjaga, mengawal dan mempertahankan (dan bahkan sering memperbaiki) reputasi sebuah brand melalui kegiatan media relation, penguatan opini publik dan engagement publik yang terencana dan terukur.
Semuanya benar dan semuanya adalah layanan kehumasan yang populer dikenal di masyarakat kita dan hal tersebut telah sering dilakukan baik oleh individual, korporasi, produk, institusi bahkan sampai ke partai politik.
Pada tahun 1974-1975 terjadi sejarah besar dalam peta politik di Inggris setelah seorang politikus perempuan bernama Margaret Hilda Thatcher merebut kursi ketua Partai Konservatif Inggris dan pertama kali dalam sejarah kerajaan Inggris saat perempuan tadi menjadi Perdana Menteri perempuan pertama Inggris Raya di tahun 1979 hingga 1990. Dibalik itu semua, sebuah biro PR dan Iklan Saatchi&Saatchi telah berhasil membantu sang Baroness Tatcher merubah sikap dan perilaku Partai Konservatif Inggris dari partai yang bersifat sesuai namanya menjadi partai yang lebih liberal dan terbuka terhadap perubahan jaman. Sebuah perubahan fundamental bagi sebuah bangsa dan partai yang sebelumnya menjunjung tinggi supremasi kaum laki-laki dengan pola pikir feodal.
Adalah sebuah ironis bahwa agensi PR terkenal dari Amerika yang notabene adalah negara musuh bebuyutan Rusia dipilih oleh Valdimir Putin menjadi penasehatnya dalam merubah pola kepemimpinan Rusia di tahun-tahun pertama kedudukannya sebagai presiden Federasi Rusia. Adalah biro PR Ketchum dari AS pada saat itu telah berhasil mempengaruhi perubahan gaya kepemimpinan seorang presiden Rusia dari yang biasanya bersifat tertutup dan otoriter menjadi yang lebih egaliter dan bersifat lebih terbuka bahkan sangat terbuka hingga dadanya Putin bisa terlihat saat dia berpose menunggang kuda bertelanjang dada dan disiarkan ke seluruh dunia. Putin adalah pemimpin Rusia pertama dalam sejarah Rusia yang mau melakukan konferensi pers walaupun dalam skenario yang telah diatur sebelumnya.
Banyak hal yang bisa dilakukan melalui PR dan mengelola reputasi sebuah brand adalah hanya salah satunya. Sebuah biro PR yang mumpuni dan berpengalaman jika dikehendaki bisa merupakan sebuah “agent of change” yang strategis dan berdampak pada hasil yang tetap bisa terukur.
Walaupun biro PR seharusnya bukan ahli politik, adalah tugas PR untuk menterjemahkan kebijakan politik supaya dipahami dan diterima oleh masyarakat. Walaupun biro PR seharusnya bukan ahli ekonomi, adalah tugas PR untuk menterjemahkan bahasa akademis ke dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh awam sehingga mengerti dan paham hal ihwalnya. Walaupun biro PR seharusnya bukan ahli dalam sosial & budaya, adalah tugas PR untuk menjelaskan dengan gamblang gejala yang terjadi sehinga orang bisa sadar dan sigap atas terjadinya dan implikasi suatu gejala. Walaupun biro PR seharusnya bukan ahli dalam pertahanan dan keamanan, adalah tugas PR untuk menggambarkan secara nyata atas dampak perubahan kebijakan militer yang terjadi terhadap kehidupan masyarakat sehari-hari.
PR bisa melakukan itu semua karena jika kita tengok kebelakang, semua perubahan yang terjadi di dunia merupakan dampak dari sebuah kegiatan yang kita sebut sebagai komunikasi. Komunikasi antar manusia, antar masyarakat, antar bangsa, antar suku, antar institusi, antara pemimpin dan rakyatnya antara boss dan anak buahnya. Karena komunikasi yang efektiflah yang bisa mencetus proses perubahan. Perubahan yang dikehendaki. Perubahan yang tentunya terukur.
Adalah tugas sebuah biro PR sebagai ahli dalam tata kelola komunikasi, tata kelola komunikasi untuk proses perubahan yang dikehendaki.
Dan biro PR yang mumpuni dan berpengalaman jika dikehendaki akan mampu menjadi mitra “agent of change”.